KATA PENGANTAR
Alhamdulillah berkat rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ni, yaitu tentang LUMPUR
LAPINDO. Tugas
ini di buat sebagai salah satu tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia.
Saya
bersyukur atas selesainya penulisan makalah ini, dan begitu banyaknya pihak
yang membantu dalam penulisan ini. Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih
pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.
Dalam
hal ini penulis mengharapkan kepada pembaca supaya tugas makalah ini dapat
bermanfa’at bagi pembaca dan kita semua. Apabila ada tulisan yang salah dalam
ejaan kata dan kekurangan yang fatal, maka seperti kata pepatah “Tak ada gading
yang tak retak”. Menyadari hal ini penulis mohon ma’af sebesar-besarnya.
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... 3
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ……………………………………………………….. 4
B.
Pembatasan Masalah
…………………………………………………. 4
C.
Tujuan Penulisan
…………………………………………………….. 4
D.
Metode Penulisan
…………………………………………………….. 4
BAB II PEMBAHASAN
A.
Lokasi
B.
Lokasi semburan Lumpur
C.
Underground Blowout (
semburan liar bawah tanah )
D.
Volume lumpur
E.
Peta semburan
F.
Upaya penanggulangan
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan …………………………………………………………… 9
B.
Saran
…………………………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Lumpur Lapindo sekarang sedang di perdebatkan, karena
Lumpur lapindo sangat merugikan masyarakat
Porong dibagian selatan kabupaten Sidoarjo. Akibatny banyak masyarakat
yang kehilangan tempat tinggal dan keluarga mereka. Maka dari itu dalam makalah ini saya membahas tentang
Lumpur Lapindo tersebut.
B.
Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi
penyimpangan dalam makalah ini, maka penulis hanya membatasi masalah pada “Lumpur
Lapindo”
Berdasarkan latar belakang di
atas, maka penulis mencoba mengungkapkan beberapa permasalahan. Adapun
permasalahan antara lain:
1.
Lokasi
2.
Lokasi semburan Lumpur
3.
Underground Blowout (
semburan liar dibawah tanah )
4.
Volume Lumpur
5.
Peta semburan
6.
Upaya penanggulangan
C.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
penulisan makalah ini dengan judul “Lumpur Lapindo” adalah:
1. Untuk mengetahui kasus Lumpur Lapindo
2. Untuk mengetahui kerusakan
yang terjadi karena Lumpur Lapindo dan cara penanggulangannya.
D.
Metode Penulisan
Dalam penyusunan
makalah ini, penulis menggunakan metode studi internet, yaitu dengan cara
mendownload dari internet dan di pahami yang berhubungan dengan Lumpur Lapindo”.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Isu globalisasi
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan
peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di
seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer,
dan bentuk-bentuk interaksi yang lain
sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias.
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak
karakteristik yang sama dengan internasionalisasi
sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering
menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara
atau batas-batas negara.
Salah satu refleksi dari kegagapan bangsa Indonesia dalam menyikapi sejarah
ekonominya adalah ketika dihadapkan pada isu santer yang dikenal dengan globalisasi,
yang di dalamnya terkandung sejumlah obsesi, tantangan, konsekuensi, dan
harapan akan kehidupan di masa depan. Globalisasi ekonomi hanya membuat makmur
sebagian kecil orang (atau negara) di dunia ini, tetapi lebih banyak orang
(bangsa/negara) yang dibuat susah.
Globalisasi
perekonomian
merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di
seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian
mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal,
barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi
terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara
ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.
Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari
dalam negeri ke pasar
internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya
produk-produk global ke dalam pasar domestik.
B.
Kerusakan Lingkungan
Sebelum mempelajari lebih jauh tentang kerusakan
lingkungan, harus diketahui pengertian dari lingkungan. Lingkungan adalah
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan
kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa
dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Bentuk kerusakan lingkungan
hidup akibat peristiwa alam
Berbagai bentuk bencana alam
yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya
lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi
Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY
dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah
bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang
berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a.
Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut
bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara
lain berupa:
1. Hujan abu vulkanik,
menyebabkan ganggauan pernafasan.
2. Lava panas, merusak, dan
mematikan apapun yang dilalui.
3. Awan panas, dapat mematikan
makhluk hidup yang dilalaui.
4.
Gas yang mengandung
racun.
5. Material padat (batuan,
kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
b.
Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan
karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi),
terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa
intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan
terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang
ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi.
Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung
maupun tidak langsung, di antaranya:
1. Tanah di permukaan bumi
merekah, jalan menjadi putus.
2.
Tanah longsor akibat
guncangan.
3.
terjadi banjir, akibat
rusaknya tanggul.
4.
Gempa yang terjadi di
dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c.
Angin topan
Angin topan terjadi akibat
aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan
rendah.
Perbedaan tekanan udara ini
terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin
topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal
yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai
di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana
musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal
ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain
disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa
diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi,
termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1.
Merobohkan bangunan
2.
Rusaknya areal
pertanian da perkebunan
3.
membahayakan
penerbangan.
4. Menimbulkan ombak besar yang
dapat menenggelamkan kapal.
2.
Kerusakan lingkungan
hidup karena factor manusia
Manusia sebagai penguasa
lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan
hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah
wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern
seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak
diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan
yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan
hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia,
antara lain:
a.
Terjadinya pencemaran
(pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan
industri.
b.
Terjadinya banjir,
sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam
menjaga daerah aliran sungai dan dampak
pengrusakan hutan.
c.
Terjadinya tanah
longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun
tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Penebangan hutan secara liar
(penggundulan hutan).
b.
Perburuan liar.
c.
Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk
pemukimam.
e.
Pembuangan sampah di
sembarang tempat.
f.
Bangunan liar di
daerah aliran sungai (DAS).
g.
Pemanfa’atan sumber
daya alam secara berlebihan di luar batas.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Lingkungan
adalah adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.Kerusakan
lingkungan terjadi akibat peristiwa alam dan karena faktor manusia,kerusakan
yang terjadi karena peristiwa alam yaitu karena Letusan gunung berapi, gempa
bumi, angin topan. Dan kerusakan yang di timbulkan akibat ulah manusia yaitu
Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan), perburuan liar, merusak
hutan bakau, penimbunan rawa-rawa untuk pemukimam, pembuangan sampah di
sembarang tempat, bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS), pemanfa’atan
sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
Globalisasi
adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias.
B.
Saran
Marilah
kita melestarikan lingkungan kita agar
kita bias hidup dengan sehat. Dengan
lingkungan yang bersih kita bias menghirup udara yang bersih. Dam marilah kita
untuk mengurangi pemanasan global, yaitu dengan cara mengurangi perabotan yang
memakai zat kimia yang di gunakan sebagai pendingin, seperti AC, Kulkas, dan
lain-lain. Zat kimia tersebut dapat mengakibatkan lapisan ozon menipis. Apablia
lapisan ozon berlubang, maka tak ada lagi yang melindungi kita dari sinar
ultraviolet dari matahari yang dapat merusak kulit kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://afand.cybermq.com/post/detail/2405/linkungan-hidup-kerusakan-lingkungan-pengertian-kerusakan-lingkungan-dan-pelestarian-
izin copas min buat referensi..
BalasHapussukses selalu....